Skin tanning adalah aktivitas menggelapkan kulit yang biasa dilakukan oleh penduduk Eropa. Mereka menganggap jika warna kulit tan akan tampak eksotis.
Upaya melakukan penggelapan kulit ini bisa dilakukan dengan berabgai cara, seperti menggunakan lotion tanning, berjumur di bawah matahari, sampai indoor tanning.
Warna tan yang diperoleh saat melakukan tanning berbagai macam, namun yang pasti warnanya bukan seperti warna kulit kusam
Warna tanning akan tetap membuat kulit tampak sehat, jika dirawat dengan benar. Meskipun, tampak eksotis, kegiatan skin tanning juga dapat membawa dampak negatif.
Berikut pemaparannya.
Dampak Negatif Skin Tanning
Jika Anda ingin melakukan tanning di bawa sinar matahari atau menggunakan indoor tanning yang menggunakan sinar UV, maka Anda tetap wajib menggunakan SPF minimal 30.
Anda benar-benar harus mengaplikasikan banyak SPF pada kulit Anda, upayakan untuk mengaplikasikannya berulang kali karna SPF hanya bertahan 3 – 5 jam.
America Academy of Dermatology merekomendasikan untuk menggunakan 1 ons, cukup mengisi satu gelas atau setidaknya seukuran bola golf untuk menutupi semua kulit yang terbuka.
- Resiko terpapar sinar matahari terlalu banyak
- Sunburn
- Ruam panas
- Penuaan dini, kehilangan elastisitas kulit
- Dehidrasi
- Melanoma atau kanker kulit
- Kerusakan mata karena menatap matahari dapat merusak sel batang dan kerucut di retina.
Reaksi Kulit Terhadap Sinar UV
Sinar matahari akan memancarkan dua jenis sinar UV, yaitu UVA dan UVB, keduanya mampu menembus kulit lapisan dalam.
Saat UVA dan UVB menembus kulit lapisan dalam, maka akan memicu sel Melanosit untuk memproduksi melanin ke permukaan kulit sebagai bentuk perlindungan.
Ketika sel-sel kulit terkena sinar UV dari matahari, maka kulit akan masuk ke mode perlindungan. Melanin dari melanosit dikirim ke keratinosit, yang merupakan sel kulit di permukaan.
Mudahnya seperti ini, saat kulit terpapar matahari, akan merasakan reaksi seperti haus pada permukaan kulit. Lapisan dalam kulit menyimpan banyak air, kemudian dikirim ke permukaan kulit tersebut.
Itulah sebabnya kulit akan terasa dehidrasi saat terpapar sinar matahari.
Mekanisme perlindungan pun akan aktif. Pigmen melanin menghalngi radiasi UV dari kerusakan sel lebih lanjut.
Melanin akan menumpuk di atas inti sel seperti payung. Sel melanin yang menumpuk ini lah yang menyebabkan kulit tampak gelap setelah aktivitas skin tanning.
Sel melanin yang menumpuk dan menggelap adalah proses dari pertahanan alami dari tubuh saat terkena sinar matahari, melindungi kulit seperti perisai.
Itulah sebabnya, untuk mengembalikan warna kulit yang menggelap, Anda diasarankan untuk melakukan exfoliasi agar sel-sel kulit mati bekas melanin terangkat.
Orang dengan warna kulit terang biasanya sulit untuk membuat pigmen melanin dalam jumlah cukup.
Itulah sebabnya kulit terang cenderung mudah terbakar jika terpapar sinar matahari, bukan malah kulitnya menjadi menggelap.
Bedanya UVA dan UVB
Baik Anda melakukan indoor tanning maupun outdoor tanning, efek negatif yang diterima kulit akan tetap sama, kulit akan mengalami kerusakan sel sehingga memicu penuaan dini.
Keberhasilan skin tanning juga tergantung jenis kulit. Jika kulit tidak banyak memproduksi melanin, maka kulit akan terbakar bukan menggelap.
Berikut merupakan penjelasan UVA dan UVB yang berperan atas skin tanning
Paparan Sinar UVA
Sinar UVA merupakan elemen paling berbahaya yang menyebabkan kulit menjadi cokelat, dapat menembus lapisan kulit terdalam dan menyebabkan kerusakan sel.
Presentasenya 95% sinar UV yang mencapai bumi adalah UVA. Sinar ini mampu menembus awan serta kaca. Sinar UVA juga yang menyebabkan penuaan kulit.
Paparan Sinar UVB
Sinar UVB merupakan penyebab atas terbakarnya lapisan kulit bagian atas paling luar. Paparan UVB dapat meningkat saat musim panas dan menurun selama musim dingin.
Sinar UVB yang menurun saat musim dingin disebabkan oleh lapisan ozon yang mampu memblokir sebagian besar sinar UVB tergantung pada cuaca.
Tidak seperti UVA, sinar UVB tidak akan memicu Melanosit. Sinar UVB juga dianggap baik untuk tubuh.
Pembentukan vitamin pada tubuh merupakan hasil paparan sinar matahari dengan kandungan UVB, tetapi tetap tidak bisa terlalu lama terpapar atau memberikan efek negatif.
Seperti kulit terbakat, hingga merusak melanin yang membuat kulit menjadi gelap.
Berapa Lama Tan Dapat Bertahan?
Berapa tan tergantung pada jenis tan tersebut, tergantung juga pada seberapa sering kulit Anda beregenerasi.
Seringnya, Tan yang diperoleh dari berjemur outdoor bertahan 7 – 10 hari sebelum lapisan luar kulit mulai terkelupas secara alami. Tanning cream atau spray, hanya bertahan 1 hari saja.
Tan tidak akan permanen karena kulit secara alami terkelupas sendiri dari waktu ke waktu. Sel-sel baru terbentuk dan kulit yang lebih tua terkelupas.
Kesimpulan
Aktivitas skin tanning merupakan budaya mempercantik diri jika di sekitar masyarakat eropa. Mereka dengan kulit kaukasoid yang pucat, lebih senang dengan kulit tan yang dianggap eksotis.
Beberapa wanita di eropa bahkan mati-matian untuk memperoleh kondisi kulit menggelap¸ skin tanning. Berbagai upaya dilakukan agar kulit menjadi tan.
Bahkan kegiatan skin tanning ini membutuhkan biaya yang banyak, seperti persiapan SPF yang akan diaplikasikan berlayer-layer pada kulit, hingga biaya perawatan setelah kegiatan skin tanning.
Di Indonesia sendiri, orang menjauhkan diri dari paparan sinar matahari, karena standar kecantikan orang Asia adalah kulit putih bersih, sehingga orang-orang berlomba-lomba memperoleh kulit putih.
Salah satu solusi mengalami penggelapan kulit, Anda bisa lakukan chemical peeling pada kulit Anda, upayakan memperoleh bantuan profesional seperti dari klinik kecantikan Fabella Beauty Aesthetics untuk merawat kulit wajah Anda.