Penyebab Rosacea, Gejala dan Perawatan untuk Menyembuhkannya

Rosacea merupakan kondisi kulit kronis yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Meskipun tidak mengancam jiwa, rosacea dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan mempengaruhi kepercayaan diri individu yang mengalaminya.

Apa itu Rosacea?

Rosacea adalah penyakit kulit yang umumnya ditandai dengan munculnya peradangan kronis pada wajah. Kondisi ini kerap kali terjadi pada orang dewasa berusia 30 hingga 50 tahun, meskipun remaja dan anak-anak juga dapat mengalami rosacea.

Wanita memiliki risiko lebih tinggi terkena rosacea, tetapi gejalanya sering kali lebih parah pada pria.

Penyebab Rosacea

Penyebab pasti rosacea belum sepenuhnya dipahami. Namun, beberapa faktor telah diidentifikasi sebagai kemungkinan penyebab rosacea.

1. Faktor Genetik

Penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik memainkan peran dalam perkembangan rosacea. Orang dengan riwayat keluarga yang memiliki rosacea cenderung lebih rentan terhadap kondisi ini.

Hal ini menunjukkan adanya faktor genetik yang dapat memengaruhi kemungkinan seseorang mengembangkan rosacea. Namun, gen yang bertanggung jawab masih belum sepenuhnya dipahami, dan penelitian lebih lanjut diperlukan.

2. Kelainan Pembuluh Darah

Salah satu ciri khas rosacea adalah pembuluh darah yang membesar pada wajah. Ada hipotesis bahwa kelainan pada pembuluh darah, terutama pada sistem vaskular wajah, dapat menjadi faktor pemicu rosacea.

Kondisi ini mungkin terkait dengan ketidakseimbangan neurotransmiter atau zat kimia dalam tubuh yang mengatur kontraksi dan relaksasi pembuluh darah.

3. Reaksi Inflamasi dan Respons Imun

Inflamasi kronis pada kulit merupakan ciri khas rosacea. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sistem imun yang terganggu dapat memainkan peran penting dalam perkembangan kondisi ini.

Rosacea diduga terjadi sebagai respons imun berlebih terhadap iritasi atau rangsangan tertentu pada kulit wajah. Sel-sel imun dalam kulit melepaskan zat kimia inflamasi yang menyebabkan pembengkakan, kemerahan, dan peradangan.

4. Bakteri Demodex

Terdapat hubungan yang diidentifikasi antara rosacea dan keberadaan tungau mikroskopis yang disebut Demodex mite. Tungau ini secara alami hidup di folikel rambut manusia, terutama di area wajah.

Beberapa studi menemukan tingkat infestasi yang lebih tinggi dari Demodex mite pada individu dengan rosacea dibandingkan dengan individu tanpa rosacea.

Meskipun hubungan antara tungau ini dan rosacea belum sepenuhnya dipahami, diperkirakan bahwa reaksi imun terhadap tungau tersebut dapat menyebabkan peradangan pada kulit wajah.

5. Faktor Lingkungan dan Gaya Hidup

Selain faktor-faktor internal, faktor lingkungan dan gaya hidup juga dapat memainkan peran penting dalam perkembangan rosacea. Beberapa pemicu yang umum meliputi:

  • Paparan sinar matahari: Sinar ultraviolet dapat merusak kulit dan memicu flare-up rosacea. Paparan sinar matahari berlebihan dapat memperburuk kemerahan dan peradangan.
  • Variasi suhu ekstrem: Suhu yang sangat panas atau sangat dingin dapat merangsang kulit dan memicu gejala rosacea.
  • Makanan dan minuman tertentu: Konsumsi makanan pedas atau panas, minuman beralkohol, serta minuman panas seperti teh atau kopi dapat memicu flare-up rosacea pada beberapa individu.
  • Stres: Stres emosional dan fisik dapat mempengaruhi keseimbangan hormonal dan sistem imun, yang pada gilirannya dapat memperburuk gejala rosacea.

Meskipun faktor-faktor ini mungkin memainkan peran dalam perkembangan rosacea, penting untuk dicatat bahwa tidak semua orang yang terpapar faktor-faktor ini akan mengembangkan kondisi tersebut. Setiap individu dapat merespons faktor-faktor ini dengan cara yang berbeda.

Gejala Rosacea

Meskipun gejalanya dapat bervariasi antara individu, ada beberapa gejala umum yang biasanya terkait dengan rosacea.

1. Kemerahan (Eritema)

Salah satu gejala paling umum dari rosacea adalah kemerahan pada wajah. Biasanya, kemerahan terjadi pada area pipi, hidung, dahi, dan dagu. Kemerahan ini dapat berupa kemerahan ringan atau dapat menjadi lebih intens dan menutupi area yang lebih luas pada wajah.

Pada tahap awal, kemerahan mungkin hanya terjadi sesekali, tetapi seiring waktu, dapat menjadi lebih persisten.

2. Pembuluh Darah Terlihat (Teleangiectasia)

Rosacea sering kali menyebabkan pembuluh darah kecil pada wajah menjadi lebih terlihat. Hal ini dapat menyebabkan bintik-bintik merah atau jala-jala yang terlihat pada kulit. Pembuluh darah yang terlihat ini dapat memberikan tampilan “mata laba-laba” pada kulit.

3. Benjolan dan Jerawat

Rosacea dapat menyebabkan benjolan kecil yang terasa gatal atau nyeri pada kulit wajah. Benjolan ini bisa mirip dengan jerawat, tetapi mereka bukan jerawat biasa.

Benjolan tersebut sering disebut sebagai “papula” dan bisa berwarna merah atau merah kekuningan. Jerawat kecil yang berisi nanah (pustula) juga dapat muncul.

4. Kulit Sensitif dan Teriritasi

Banyak individu dengan rosacea mengalami kulit yang sensitif dan mudah teriritasi. Mereka mungkin mengalami sensasi terbakar, gatal, dan perih pada wajah.

Kontak dengan bahan-bahan tertentu, seperti kosmetik, sabun wajah, atau produk perawatan kulit yang keras, dapat memicu iritasi dan memperburuk gejala.

5. Mata Kering dan Teriritasi

Rosacea ocular atau rosacea yang mempengaruhi mata, dapat menyebabkan gejala mata yang tidak nyaman. Mata kering, perasaan seperti ada pasir di mata, iritasi, merah, dan konjungtivitis (peradangan pada selaput mata) adalah gejala umum yang terkait dengan rosacea ocular.

Beberapa individu bahkan juga dapat mengalami pengelupasan kelopak mata dan penglihatan kabur.

6. Pembengkakan

Pada beberapa kasus rosacea yang lebih lanjut, pembengkakan dapat terjadi pada area wajah tertentu, terutama hidung. Ini disebut sebagai rhinophyma dan dapat menyebabkan hidung tampak membesar dan tidak proporsional.

7. Sensasi Terbakar atau Terasa Panas

Beberapa orang dengan rosacea melaporkan sensasi terbakar atau terasa panas yang tidak nyaman pada wajah mereka. Sensasi ini dapat terjadi secara tiba-tiba dan dapat bertahan selama beberapa saat hingga beberapa jam.

Penting untuk diingat bahwa gejala rosacea dapat bervariasi dalam tingkat keparahan dan frekuensi terjadinya antara individu. Beberapa orang mungkin hanya mengalami gejala ringan, sedangkan yang lain mungkin mengalami gejala yang lebih parah.

Flare-up atau peningkatan gejala juga dapat dipicu oleh faktor lingkungan, seperti sinar matahari, makanan tertentu, atau stres.

Penyembuhan Rosacea

Rosacea merupakan kondisi kulit kronis yang tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Namun, dengan perawatan yang tepat dan pengelolaan yang baik, gejala rosacea dapat dikontrol dengan baik dan kualitas hidup dapat ditingkatkan.

1. Pengobatan Medis

Dokter kulit merupakan sumber informasi terbaik untuk membantu dalam mengelola dan merawat rosacea. Mereka dapat meresepkan berbagai obat topikal dan oral yang dapat membantu mengurangi peradangan, mengontrol kemerahan, dan mengendalikan flare-up. Beberapa obat yang umum digunakan meliputi:

  • Obat Topikal: Krim, gel, atau salep yang mengandung bahan aktif seperti metronidazole, azelaic acid, atau ivermectin dapat digunakan untuk mengurangi peradangan dan kemerahan pada kulit.
  • Obat Oral: Antibiotik oral, seperti doksisiklin atau tetracycline, dapat diresepkan untuk mengurangi peradangan pada kulit. Obat antiinflamasi juga dapat digunakan dalam beberapa kasus.
  • Terapi Laser dan Cahaya: Terapi laser atau cahaya tertentu dapat digunakan untuk mengurangi kemerahan, memperbaiki penampilan kulit, dan mengurangi pembuluh darah yang terlihat pada wajah.

2. Perawatan Mandiri

Selain pengobatan medis, perawatan mandiri juga penting untuk mengelola rosacea sehari-hari. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk merawat kulit dengan rosacea meliputi:

  • Membersihkan Wajah dengan Lembut: Gunakan pembersih yang lembut dan tidak mengiritasi kulit. Hindari scrub atau produk pembersih yang kasar yang dapat memperburuk iritasi.
  • Perlindungan dari Sinar Matahari: Melindungi kulit dari sinar matahari sangat penting. Gunakan tabir surya dengan SPF tinggi setiap hari, hindari paparan sinar matahari langsung, dan gunakan topi atau payung saat berada di bawah sinar matahari.
  • Hindari Pemicu Flare-up: Identifikasi faktor-faktor pemicu yang memperburuk gejala rosacea pada diri Anda. Misalnya, hindari makanan pedas atau panas, minuman beralkohol, dan paparan suhu ekstrem.
  • Hindari Bahan-bahan Iritan: Perhatikan bahan-bahan dalam produk perawatan kulit, kosmetik, dan produk pembersih yang Anda gunakan. Hindari bahan-bahan yang dapat memicu iritasi pada kulit.
  • Kelola Stres: Stres dapat mempengaruhi keseimbangan hormonal dan sistem imun, yang dapat memperburuk gejala rosacea. Temukan cara untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, atau olahraga.

3. Diet Sehat dan Gizi

Mengadopsi pola makan sehat dan gizi dapat memberikan dampak positif pada rosacea. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:

  • Konsumsi Makanan Antiinflamasi: Makan makanan yang kaya antioksidan dan antiinflamasi, seperti buah-buahan dan sayuran segar, biji-bijian, ikan berlemak, dan teh hijau.
  • Hindari Makanan Pemicu: Beberapa individu dengan rosacea mungkin merespons makanan tertentu dengan flare-up gejala. Identifikasi makanan-makanan seperti makanan pedas, makanan berlemak, atau makanan yang mengandung histamin yang memicu gejala pada Anda, dan hindarilah makanan tersebut.

4. Dukungan Emosional

Hidup dengan rosacea dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan kualitas hidup. Oleh karena itu, penting untuk mencari dukungan emosional, baik dari keluarga, teman, atau kelompok dukungan.

Berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan dari orang-orang yang mengalami hal yang sama dapat membantu mengatasi stres dan frustrasi yang mungkin terkait dengan rosacea.

Penting untuk diingat, bahwa perawatan dan pengelolaan rosacea dapat berbeda untuk setiap individu. Setiap orang memiliki kebutuhan yang unik, dan dapat diperlukan percobaan dan kesalahan untuk menemukan kombinasi terbaik dari perawatan dan strategi pengelolaan yang bekerja bagi Anda.

Berkonsultasilah dengan dokter kulit untuk mendapatkan saran yang tepat mengenai pengobatan dan perawatan yang sesuai dengan kondisi Anda.

Meskipun rosacea tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, dengan perawatan yang tepat dan gaya hidup sehat, gejala rosacea dapat dikendalikan dengan baik dan Anda dapat menikmati kehidupan yang lebih baik dengan kulit yang lebih sehat.

Selain itu, Anda mungkin juga membutuhkan perawatan di klinik kecantikan terbaik, untuk mendapatkan kulit wajah yang lebih sehat. Saat ini sudah ada klinik estetika yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya adalah Fabella beauty Aesthetics, yang kini sudah bisa Anda temukan di wilayah Bogor dan juga Depok.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *