Secara alami, tubuh memerlukan biotin untuk melengkapi nutrisi dalam tubuh. Biotin dapat anda temui di berbagai makanan seperti telur, daging dan hati sapi, ikan salmon, kacang almond, alpukat, susu, ubi jalar dan lainnya. Tanda-tanda tubuh kekurangan biotin diketahui dari rambut yang tipis, ruam kemerahan di sekitar mata, hidung dan mulut, serta kesemutan. Bagi anda yang kekurangan biotin, anda dapat mengonsumsi makanan yang mengandung biotin atau suplemen biotin. Biotin juga dipercaya sebagai penyebab jerawat, namun apakah itu benar? Simak pembahasan berikut.
Apa itu Biotin?
Biotin adalah vitamin B7 dan bagian dari vitamin B kompleks yang bertanggung jawab dalam metabolisme, saraf, pencernaan dan fungsi kardio. Biotin juga memainkan peran utama dalam memperkuat folikel rambut dan membuat pertumbuhan rambut menjadi lebih cepat. Selain itu, biotin juga dapat mengatasi kuku yang rapuh. Fungsi lainnya yaitu biotik dapat membantu menurunkan kadar gula dalam tubuh sehingga dapat mengendalikan diabetes.
Vitamin B7 tersebut juga menjadi salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan ibu hamil beserta janinnya. Kekurangan vitamin B7 dapat meningkatkan risiko bayi lahir cacat. Hal tersebut memang jarang terjadi, namun para ahli menganjurkan bahwa wanita hamil wajib mengkonsumsi makanan yang kaya akan biotin untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan janin.
Suplemen biotin dipercaya dapat mengatasi beberapa kondisi seperti alopecia areata, kuku rapuh dan nyeri pada neuropati diabetik. Biotin juga dapat membantu mengontrol pengelupasan dan iritasi kulit yang terjadi saat menggunakan retinoid untuk jerawat.
Biotin Menjadi Penyebab Jerawat?
Bahan ini menjadi sangat populer dalam mengatasi masalah kulit dan rambut. Namun, biotik juga memiliki efek samping. Oleh karena itu, anda perlu mengetahui dan memahami cara mengkonsumsi biotin sesuai dengan resep dokter.
Bagi beberapa orang yang mengonsumsi suplemen biotin, terdapat efek samping berupa timbulnya jerawat. Menurut dokter kulit bersertifikat dan direktur medis MDacne, Yoham Harth, biotin bisa menjadi penyebab jerawat. Dokter kulit Marisa Garshick juga mengatakan, meskipun tidak semua orang yang menggunakan biotin mengalami jerawat, ada sebagian orang yang melapor terjadinya peningkatan jerawat setelah mengkonsumsi biotin.
Ketika biotin dikonsumsi sebagai suplemen, jumlah biotin di usus yang relatif lebih tinggi daripada jumlah vitamin B5 lainnya, atau yang dikenal sebagai asam pantotenat. Asam pantotenat bermanfaat untuk membantu mencegah jerawat, jadi jika kandungannya dalam tubuh berkurang, secara teoritis dapat menyebabkan timbul jerawat.
Tubuh anda menyerap biotin melalui sistem pencernaan seperti halnya vitamin lain yaitu vitamin lain. Vitamin yang dapat mencegah jerawat yaitu vitamin B5. Apabila anda terlalu banyak mengkonsumsi biotin, sistem anda akan kelebihan beban dalam menerima vitamin B5. Alhasil, vitamin lain yang dapat melawan penyebab jerawat menjadi lebih sedikit. Efek samping yang ditimbulkan yakni munculnya jerawat kistik di sepanjang rahang dan dagu.
Meskipun efek tersebut tidak terlalu berbahaya, efek samping tersebut dapat mempengaruhi kehidupan anda. Anda juga akan merasakan jerawat kistik yang cukup menyakitkan. Bagi anda yang ingin mengatasi jerawat tersebut, mulailah untuk mengurangi dosis anda atau berhenti mengkonsumsi suplemen biotin.
Disisi lain, meskipun sedikit bukti yang menunjukkan bahwa mengkonsumsi biotin dapat menyebabkan jerawat, biotin diyakini dapat digunakan untuk mengobatinya. Garshick mengatakan efek pengobatan tersebut hanya terlihat ketika biotin dikombinasikan dengan bahan penangkal jerawat lain. Namun, ada beberapa peserta dalam penelitian yang mengalami perbaikan pada kulit setelah mengkonsumsi suplemen dan tidak menjelaskan berapa banyak biotin yang dikonsumsi dibandingkan bahan penangkal jerawat lain.
Ruam Kulit
Biotin tidak hanya mengakibatkan timbulnya jerawat, namun juga ruam kulit. Beberapa orang mengalami kasus ruam parah akibat mengkonsumsi biotin. Efeknya cukup berbahaya karena menyebabkan pembuluh darah meradang dan mengganggu sistem kekebalan tubuh.
Ruam kulit dapat berkembang karena reaksi alergi terhadap vitamin, namun juga bisa disebabkan karena overdosis biotin. Oleh karena itu, untuk mengkonsumsi suplemen biotin, anda wajib berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Dokter akan memberikan resep dan dosis yang tepat agar tubuh anda bisa menerima biotin dengan baik.
Cara Menggunakan Biotin Dengan Tepat
Bagi anda yang ingin mengkonsumsi biotin, anda wajib mengikuti anjuran sesuai resep dokter. Jangan sesekali mengurangi, menambahkan atau menghentikan penggunaan biotin tanpa anjuran dari dokter. Hindari untuk mengkonsumsi susu, teh dan kopi sebelum atau sesudah mengkonsumsi biotin.
Biotin biasanya dalam bentuk tablet selaput yang harus dikonsumsi secara utuh. Selain itu, biotin juga dapat berupa suntik. Anda dapat mengkonsumsi biotin 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan. Dosis biotin bisa berbeda-beda, tergantung dengan usia dan kondisi kesehatan pasien. Simpan biotin di suhu ruang dan lindungi produk dari paparan sinar matahari langsung.
Biotin memiliki angka kecukupan gizi harian yang tetap. Berikut merupakan batas asupan harian yang direkomendasikan untuk biotin.
- 0-3 tahun yaitu 10-20 mcg/hari
- 4-6 tahun yaitu 25 mcg/hari
- 7-10 tahun yaitu 30 mcg/hari
- 10 tahun lebih atau Dewasa yaitu 30-100 mcg/hari
Demikian informasi tentang biotin yang menjadi penyebab jerawat. Semoga informasi tentang biotin tersebut bermanfaat bagi anda, terutama bagi para penderita jerawat. Salam sehat!