6 Kandungan skincare yang wajib di hindari pada kulit kemerahan dan gatal yang wajib diketahui!
Beberapa formula produk skin care bisa tidak cocok digunakan untuk tipe kulit tertentu. Terutama kulit sensitif yang harus benar-benar tepat memiliki produk dengan ingredients yang cocok.
Kulit sensitif cenderung mudah kemerahan dan terasa gatal saat salah memilih produk skin care. Solusinya dengan memilih produk yang tepat untuk di rumah, atau pergi ke Klinik Kecantikan Depok untuk memperoleh penanganan profesional.
Orang-orang dengan tipe kulit sensitif terkadang sulit untuk menemukan produk skin care yang tepat, oleh karena itu kita harus pintar dalam mengetahui jenis-jenis ingredients yang ada di dalamnya, agar lebih selektif memilih produk skin care.
Dalam artikel ini, kita akan membahas 6 jenis ingredients yang kurang tepat dan cenderung membuat kulit kemerahan sampai gatal-gatal untuk kulit sensitif.
6 Jenis Bahan Skin Care Yang Harus Dihindari Kulit Kemerahan dan Gatal-gatal
Dengan mengetahui bahan-bahan skin care yang terkandung dalam produk skin care, Anda dapat lebih bijak dalam memilih produk.
Tentu pengetahuan ini akan bermanfaat bagi Anda yang memiliki kulit sensitif. Biasanya produk khusus kulit sensitif ditandai dengan free alcohol, free fragrance, paraben, dan sebagainya.
Tetapi, terkadang keterangan ingredients pada kemasan produk bisa menipu. Oleh karena itu, Anda perlu mengecek lagi label komposisi pada produk.
Berikut ini penjelasan lebih lanjutnya!
1. Fragrance
Bahan pertama yang dapat memicu kulit kemerahan dan gatal-gatal adalah fragrance. Bahan ini bisa menjadi pemicu utama iritasi kulit.
Saat berbelanja produk skin care, sebaiknya cari produk dengan label free fragrance. Produk tanpa fragrance biasanya masih memiliki bahan lain untuk memberikan aroma pada produk, biasanya menggunakan bahan yang alami.
Mungkin Anda bertanya-tanya, bagaimana dengan produk essential oil? Sayangnya minyak nabati ini sebenarnya merupakan bahan aktif yang kuat, sehingga dapat menyebabkan reaksi negatif pada kulit.
Hindari bahan essential oil seperti peppermint, bergamot, pohon the, dan jeruk (citrus) untuk mencegah kulit iritasi.
Jika Anda ingin tahu pasti apakah terdapat dampak negatif penggunaan essential oil ini pada kulit sensitif Anda, maka lakukan uji tempel produk sedikit saja oleskan pada area leher dan lihat reaksinya.
2. Methly dan Propyl Paraben
Dilansir dari Healthline, bahan Methly dan Propyl Paraben merupakan sejenit pengawet dengan reputasi yang dikenal dapat mengganggu hormon.
Studi tahun 2017 pada gerbil prostat menunjukkan kalau methyl dan propyl paraben dapat mengganggu reseptor estrogenik dan androgenik yang mempengaruhi prostat.
Studi lainnya menyarankan paraben, termasuk methyl dan propyl paraben, menimbulkan sedikit risiko kesehatan.
3. Aluminum
Biasanya aluminum ditemukan pada produk riasan mata, lipstick, dan deodoran. Masih dilansir dari Healthline, aluminum dapat menyebabkan iritasi kulit.
Bahkan diskusi lain, menyebutkan Aluminum dapat menjadi penyebab kanker. Dari studi 2015, aluminum dapat meningkatkan migrasi sel kanker payudara.
4. Alkohol
Banyak orang dengan kulit berminyak beralih ke produk skin care berbasis alkohol, karena dianggap ampuh untuk mengontrol produksi minyak dari kulit.
Alkohol memang salah satu jenis bahan skin care yang sifatnya dapat membuat pengeringan, sehingga membuat keseimbangan mikrobioma pada kulit.
Di lain sisi, alkohol dapat mengganggu skin barrier, akhirnya berkontribusi pada produksi minyak berlebih.
Meskipun cocok untuk kulit berminyak, beberapa jenis alkohol tetap harus diperhatikan. Jika Anda menemukan “SD alcohol,” “denatured alcohol,” atau “isopropyl alcohol” pada label komposisi produk, lebih baik dihindari.
“Cetyl alcohol”, “stearyl alcohol,” dan “cetearyl alcohol” lebih aman untuk kulit Anda dan biasanya tidak menyebabkan sensitivitas.
5. Sulfate
Sodium lauryl sulfate (SLS) dan sodium laureth sulfate (SLES) adalah bahan kimia berbasis sulfat sintetik yang terbuat dari minyak bumi dan sumber tanaman, umumnya kelapa dan minyak sawit.
SLS dan SLES digunakan dalam sabun cair, sampo, kondisioner, deterjen, dan produk pribadi dan rumah tangga lainnya untuk menghasilkan busa. Sebenarnya sulfat memiliki reputasi yang sangat buruk.
Banyak orang dapat menggunakan produk mengandung sulfat tanpa bermasalah, selama SLS dan SLES digunakan dalam konsentrasi yang sesuai dan aman.
Berbeda halnya dengan orang-orang dengan kulit sensitif, paparan Sulfate jangka panjang terbukti menyebabkan peradangan dan iritasi.
Satu hal lagi tentang sodium lauryl sulfate dan sodium laureth sulfat, yang dianggap bersifat Comedogenic ringan, sedangkan SLES lebih bersifat comedogenic.
Comedogenic artinya dapat menyumbat pori-pori dan dapat menyebabkan munculnya jerawat.
6. Eksfoliasi
Sebenarnya eksfoliasi adalah salah satu produk perawatan kulit yang dapat membantu mengangkat sel kulit mati dan membuat kulit Anda harus dan lembut.
Sayangnya, bagi Anda yang memiliki kulit sensitif lebih baik tidak melakukan eksfoliasi terlalu berlebihan atau kemerahan dan gatal-gatal pada kulit Anda akan bertambah parah.
Bahan exfoliant datang dapat bentuk berbeda, yaitu bentuk fisik dan kimia. Eksfoliasi fisik bisa dilakukan dengan scrub atau sikat pembersih eksfoliator.
Sedangkan chemical exfoliant menggunakan bahan kimiawi, seperti asam glikolat, asam laktat, dan asam salisilat.
Pada dasarnya jangan mengeksfoliasi kulit terlalu kasar dan sering, karena kulit sensitif benar-benar harus diperlakukan dengan lembut, pelan-pelan, dan gentle.
Penutup
Kulit sensitif termasuk salah satu tipe kulit yang sulit perawatannya, karena sangat mudah menimbulkan reaksi negatif kulit saat salah menggunakan bahan yang nggak cocok.
Reaksi negatif kulit tersebut bisa merah-merah, gatal-gatal, dan kulit berjerawat. Jika keadaan sudah semakin buruk lebih baik konsultasikan dengan dokter dokter Aesthetic terbaik kami di Klinik Kecantikan Depok terbaik seperti Fabella Beauty Clinic Depok